Wednesday, March 13, 2013

KBB # 33 Something Artisan: Bagels

Sebelum ada tantangan ini, Bagels tidak masuk hitungan sebagai roti kesukaan saya. Belum ada Bagels yang cocok dengan selera saya. Menurut saya Bagels itu roti aneh yang entah kenapa menjadi comfort food orang Barat. Ternyata, trial ke-2 Bagels dengan resep Peter Reinhart ini merubah persepsi saya. Bagels tabur wijen & Bagels kismis ini rasanya enak !!! sangat earthy.





Tapi, ada tapinya....perlu triks tertentu untuk mendapatkan Bagels yang enak, chewy, dan bulat ini. 

Mari kita intip dulu resepnya sbb:



Something Artisan: Bagels
Sumber: Peter ReinhartArtisan Breads Every DayFast and Easy Recipes for World-Class Breads

Resep Dough
21g barley malt syrup, madu, atau rice syrup, atau 7g diastatic malt powder (Widya: pakai madu)
3g ragi instant
10,5g garam
255g air hangat (sekitar 35C)
454g unbleached bread flour

Resep Rebusan Roti
181-272g air
28,5g barley malt syrup atau madu (optional) (Widya: pakai madu)
14g baking soda
7g garam

Metode Membuat Dough
Aduk malt syrup, ragi, dan garam ke dalam air hangat. Masukkan tepung ke dalam mangkuk mixer dan tuang campuran malt syrup ke dalamnya. Jika menggunakan micer, gunakan pengaduk dough dan kocok menggunakan kecepatan rendah selama 3 menit. Jika pakai tangan, gunakan sendok kayu yang besar dan aduk hingga 3 menit, hingga tercampur rata. Adonannya musti terbentuk rada padat, membentuk bola kasar, dan semua tepung harus sudah tercampur rata dengan cairan, jika tidak maka tambahkan sedikit air. Biarkan adonan istirahat selama 5 menit.

Kocok lagi dengan kecepatan rendah selama 3 menit atau tuang ke atas meja kerja yang sudah ditaburi tepung lalu uleni dengan tangan selama 3 menit hingga adonan lembut dan sudah membentuk gluten. Adonannya akan elastis, jika dirasa dengan tangan akan berasa lembut. Jika adonan terlalu lembek maka perlu tambahkan sedikit tepung.

Letakkan adonan ke dalam mangkuk yang telah diolesi minyak tipis, tutup mangkuk dengan plastik dan biarkan adonan naik dalam suhu ruangan selama 1 jam.

Ketika anda siap untuk membentuk bagels, siapkan baking tray yang dilapisi parchment paper atau silicone mat, lembabkan dengan spray oil atau olesi dengan minyak, tipis-tipis saja. Bagi adonan 6-8 adonan kecil. (Umumnya berat bagels 113g sebelum dipanggang, tapi anda bisa bikin lebih kecil dari itu.) Bulat-bulatkan adonan (ngga usah terlalu padat) dengan cara menggilingnya di atas meja kerja dengan satu telapak tangan yang ditangkupkan. Jika anda bikin lebih dari 6 bagels, anda harus menyediakan 2 baking tray. Jangan gunakan tepung di atas meja kerja anda. Jika adonan tidak bisa dipulung membentuk bola, lap saja meja kerja anda dengan serbet lembab dan coba lagi.

Ada dua metode membentuk bola-bola adonan menjadi bagels. 
Metode pertama adalah melobangi bagian tengan bola adonan untuk menyerupai bentuk donat. Pegang adonan dengan kedua ibu jari di dalam lobang, putar adonan dengan tangan anda, sedikit demi sedikit memelarkan adonan hingga lobang membesar sekitar 2 inci (1 inci = 2,54cm). 

Metode kedua adalah dengan menggunakan kedua tangan membentuk adonan dari bola-bola menjadi berbentuk sosis dengan ukuran panjang sekitar 8 inci di atas meja kerja yang bersih dan kering. Tipiskan sedikit kedua ujung sosis dan lembabkan kedua ujungnya. Letakkan satu ujung adonan ke atas telapak tangan anda dan gulungkan mengelilingi tangan anda hingga membetuk lingkaran, mulai dari celah antara ibu jari dan jari telunjung dan mengelilingi telapak tangan. Ujung-ujungnya akan bertumpuk sekitar 2 inci. Satukan sambil dipencet ujung-ujung yang bertemu dan bertumpuk ini dan tekan ujung-ujung ini ke atas meja kerja, gulung-gulungkan ke depan dan belakang beberapa kalu supaya lengket. Lepaskan adonan dari tangan anda, sama ratakan ketebalannya jika perlu dan lubang di tengah dengan diameter berukuran sekitar 2 inci.

Letakkan bagel yang sudah dibentuk ini di atas baking tray yang sudah disiapkan, lembabkan dengan spray oil atau olesi sedikit minyak. Tutup seluruh baking tray dengan plastik dan simpan di kulkas semalaman atau hingga 2 hari. (Anda juga bisa proofing seluruh adonan di dalam mangku yang telah diolesi minyak selama semalam dan kemudia bentuk bagelsnya pada hari akan dipanggang, 60-90 menit sebelum direbus dan kemudian dipanggang, atau sesegeranya setelah lulus float test).

Baking Day!
Keluarkan bagels dai dalam kulas 60-90 menit sebelum anda memanggangnya, dan jika anda merencanakan untuk menaburkan bawang kering (dried onion) atau bawang putih di atasnya, rehydrate dulu bahan-bahannya. Segera check apakah bagels sudah siap untuk dipanggang menggunakan 'float test'. Yaitu: letakkan sebuah bagels ke dalam sebuah mangkuk kecil berisi air dingin. Jika bagels tenggelam, maka keringkan dan kembalikan ke atas baking tray, lalu tunggu hingga 15-20 menit, lalu test lagi. Jika bagels mengapung, maka sudah siap direbug. Jika bagels lulus test tapi anda belum siap baking, masukkan kembali ke kulkas sehingga tidak overproof. Sekitar 30 menit sebelum baking, panaskan oven dengan suhu 260C dan kumpulkan garnish anda (biji-bijian, bawang bombay, bawang putih, dan sebagainya).

Isi panci dengan 181-272g air (Widya: gunakan 540 gr), pastikan tinggi air sekurang-kurangnya memilki kedalaman 4 inci. Tutup, biarkan mendidih, lalu kecilkan api dan biarkan simmering (air tetap mendidih tapi tidak membentuk balon-balon besar). Masukkan malt syrup, baking soda, dan garam.

Masukkan bagel satu persatu ke dalam air rebusan hanya sampai panci bisa memuatnya, jangan over-crowded ya. Bagels akan segera mengapung dalam kurun waktu 15 detik. Setelah 1 menit, gunakan sendok berpori lalu balikkan bagel satu per satu. Teruskan merebus hingga 30-60 detik, lalu gunakan sendok berpori keluarkan dari air rebusan dan letakkan ke atas baking tray. (Penting kiranya bahwa parchment paper diolesi sedikit minyak, jika tidak nanti bagels akan lengket ke kertas). Taburi taburan sesuai selera anda sesegeranya (kecuali cinnamon sugar—lihat keterangan di bawah).

Masukkan bagels ke dalam oven, panggang dengan suhu yang dikecilkan hingga 232C, selama 8 menit, lalu putar loyang dan check bagian bawah bagels. Jika terlalu gelap, letakkan loyang lain di bawah loyang yang berisi bagels. Panggang lagi selama 8-12 menit, hingga bagels berwarna kecoklatan. Dinginkan ke atas rak sekitar 30 menit sebelum diiris atau disajikan.

Variasi
·         Ganti jumlah bread flour dengan whole grain flour sesuai takaran. Jika begitu, anda harus menambah jumlah air ke dalam adonan 14g untuk setiap 56.5g whole grain flour.
·         Bahan taburan bisa dikombinasikan: biji poppy, biji wijen, garam kasar, atau bawang bombay/bawang putih kering (rehydrate: rendam bawang bombay/bawang putih kering di dalam air sekurang-kurangnya 1 jam sebelum digunakan). Topping akan lengket lebih baik jika anda mengolesi setiap bagels dengan egg white wash dengan mencampur 1 putih telur dengan 14g air. Jika menggunakan garam kasar sebagai taburan, ingatlah sedikit saja sudah cukup.
·         Untuk bagel kismis, campur 227g kismis selama 2 menit terakhir pengadukan adonan, dan jika anda suka bubuk kayu manis, aduklah 4g bubuk kayu manis ke dalam tepung sebelum anda mulai mengaduk. Ketika bagels baru keluar dari oven, olesi bagian atasnya dengan mentega leleh dan gulingkan atasnya ke atas campuran bubuk kayu manis dan gula untuk memberi rasa cinnamon crust yang lezat. Anda bisa membuat cinnamon sugar dengan mencampur 44g bubuk kayu manis dengan 113g gula.





Pembuatan Bagel kali ini tidak semulus seperti hasil akhir di atas. Foto di atas merupakan hasil trial ke-2. 

Dimana trial ke-1, Bagel menjadi overproof setelah didiamkan semalam di kulkas. Bagel yg overproof ini sangat sensitif, bentuknya pletat-pletot, sangat lemas, gampang penyat-penyot jika dipegang. Alhasil trial-1 seperti gambar di bawah:


Keliahatan sekali kan bedanya. Bagel yang overproof bentuknya tidak bulat menul, seperti layaknya Bagel-bagel yag kita lihat.

Karena belum puas, maka pada trial-2, saya lakukan perubahan sendiri. Kali ini setelah shaping, proofing akhir saya lakukan pada suhu ruang hingga "double in size" kira-kira selama 1 jam. (Walaupun sebenarnya menurut Peter Reinhart, bread yang long & slow fermentasi akan lebih enak rasanya daripada yang difermantasi cepat dengan menaikkan suhu proofing).
Akan tetapi, setelah proofing 1 jam di suhu ruang (ditutup cling film), Bagel ini sudah bisa lolos Floating test. Maka segera saya rebus, tabur wijen, dan di panggang. Hasilnya....Bagel bulat, crusty di luar, chewy di dalam. Enak pula....Bagel ini masih tetap moist walaupun sudah beberapa hari.
Jadi, berkat resep Bagel ala Peter Reinhart ini, persepsi saya terhadap Bagel sudah berubah...ternyata enak loh...

Mau mencoba ??? Ayooo....

Ada beberapa hal yang saya notice dari pembuatan Bagel ini:
- Untuk mendapatkan Bagel yang bulat, maka step rounding & shaping dough menjadi sangat penting. Lakukan rounding & shaping yang benar. 
- Saat membagi dough, jangan terlalu sering memutus jaringan gluten yang sudah terbentuk. Saya membagi adanonan menjadi 2 bagian dengan bench scraper, lalu dibagi 2 dst hingga didapat 8 bagian Bagel. Jadi 1 ball Bagel tidak banyak tambal sulam. Jika dilakukan pembagian dengan timbangan (scaling), jangan terlalu banyak menggabung potongan dough dalam 1 ball Bagel.
- Rounding dapat dilakukan dengan berbagai cara, yang intinya bertujuan untuk mendapatkan permukaan dough yang stretching. Dan menyimpan bagian sambungan/jelek di bawah ball.
- Saat shaping, bagian sambungan/jelek doug ditutupi/disimpan, sehingga hanya bagian mulus yang berada di permukaan Bagel.
- Untuk shaping saya melihat refensi dari video Youtube ini.

Selamat mencoba ..... Memang KBB top banget deh, di setiap challenge selalu ada hal dan teknik baru yang akan kita pelajari. Bravo KBB