Sebelum ada tantangan ini, Bagels tidak masuk hitungan sebagai roti kesukaan saya. Belum ada Bagels yang cocok dengan selera saya. Menurut saya Bagels itu roti aneh yang entah kenapa menjadi comfort food orang Barat. Ternyata, trial ke-2 Bagels dengan resep Peter Reinhart ini merubah persepsi saya. Bagels tabur wijen & Bagels kismis ini rasanya enak !!! sangat earthy.
Tapi, ada tapinya....perlu triks tertentu untuk mendapatkan Bagels yang enak, chewy, dan bulat ini.
Mari kita intip dulu resepnya sbb:
Mari kita intip dulu resepnya sbb:
Something Artisan: Bagels
Sumber: Peter Reinhart: Artisan Breads Every Day: Fast
and Easy Recipes for World-Class Breads
Resep Dough
21g barley malt syrup, madu, atau rice syrup, atau 7g diastatic
malt powder (Widya: pakai madu)
3g ragi instant
10,5g garam
255g air hangat (sekitar 35C)
454g unbleached bread flour
Resep Rebusan Roti
181-272g air
28,5g barley malt syrup atau madu (optional) (Widya: pakai
madu)
14g baking soda
7g garam
Metode Membuat Dough
Aduk malt syrup, ragi, dan garam ke dalam air hangat. Masukkan
tepung ke dalam mangkuk mixer dan tuang campuran malt syrup ke dalamnya. Jika
menggunakan micer, gunakan pengaduk dough dan kocok menggunakan kecepatan
rendah selama 3 menit. Jika pakai tangan, gunakan sendok kayu yang besar dan
aduk hingga 3 menit, hingga tercampur rata. Adonannya musti terbentuk rada
padat, membentuk bola kasar, dan semua tepung harus sudah tercampur rata dengan
cairan, jika tidak maka tambahkan sedikit air. Biarkan adonan istirahat selama
5 menit.
Kocok lagi dengan kecepatan rendah selama 3 menit atau tuang ke
atas meja kerja yang sudah ditaburi tepung lalu uleni dengan tangan selama 3
menit hingga adonan lembut dan sudah membentuk gluten. Adonannya akan elastis,
jika dirasa dengan tangan akan berasa lembut. Jika adonan terlalu lembek maka
perlu tambahkan sedikit tepung.
Letakkan adonan ke dalam mangkuk yang telah diolesi minyak tipis,
tutup mangkuk dengan plastik dan biarkan adonan naik dalam suhu ruangan selama
1 jam.
Ketika anda siap untuk membentuk bagels, siapkan baking tray yang
dilapisi parchment paper atau silicone mat, lembabkan dengan spray oil atau
olesi dengan minyak, tipis-tipis saja. Bagi adonan 6-8 adonan kecil. (Umumnya
berat bagels 113g sebelum dipanggang, tapi anda bisa bikin lebih kecil dari
itu.) Bulat-bulatkan adonan (ngga usah terlalu padat) dengan cara menggilingnya
di atas meja kerja dengan satu telapak tangan yang ditangkupkan. Jika anda
bikin lebih dari 6 bagels, anda harus menyediakan 2 baking tray. Jangan gunakan
tepung di atas meja kerja anda. Jika adonan tidak bisa dipulung membentuk bola,
lap saja meja kerja anda dengan serbet lembab dan coba lagi.
Ada dua metode membentuk bola-bola adonan menjadi bagels.
Metode pertama adalah melobangi bagian tengan bola adonan untuk menyerupai
bentuk donat. Pegang adonan dengan kedua ibu jari di dalam lobang, putar adonan
dengan tangan anda, sedikit demi sedikit memelarkan adonan hingga lobang
membesar sekitar 2 inci (1 inci = 2,54cm).
Metode kedua adalah dengan menggunakan kedua tangan membentuk adonan dari
bola-bola menjadi berbentuk sosis dengan ukuran panjang sekitar 8 inci di atas
meja kerja yang bersih dan kering. Tipiskan sedikit kedua ujung sosis dan
lembabkan kedua ujungnya. Letakkan satu ujung adonan ke atas telapak tangan
anda dan gulungkan mengelilingi tangan anda hingga membetuk lingkaran, mulai
dari celah antara ibu jari dan jari telunjung dan mengelilingi telapak tangan.
Ujung-ujungnya akan bertumpuk sekitar 2 inci. Satukan sambil dipencet
ujung-ujung yang bertemu dan bertumpuk ini dan tekan ujung-ujung ini ke atas
meja kerja, gulung-gulungkan ke depan dan belakang beberapa kalu supaya
lengket. Lepaskan adonan dari tangan anda, sama ratakan ketebalannya jika perlu
dan lubang di tengah dengan diameter berukuran sekitar 2 inci.
Letakkan bagel yang sudah dibentuk ini di atas baking tray yang
sudah disiapkan, lembabkan dengan spray oil atau olesi sedikit minyak. Tutup
seluruh baking tray dengan plastik dan simpan di kulkas semalaman atau hingga 2
hari. (Anda juga bisa proofing seluruh adonan di dalam mangku yang telah
diolesi minyak selama semalam dan kemudia bentuk bagelsnya pada hari akan
dipanggang, 60-90 menit sebelum direbus dan kemudian dipanggang, atau
sesegeranya setelah lulus float test).
Baking Day!
Keluarkan bagels dai dalam kulas 60-90 menit sebelum anda
memanggangnya, dan jika anda merencanakan untuk menaburkan bawang kering (dried
onion) atau bawang putih di atasnya, rehydrate dulu bahan-bahannya. Segera
check apakah bagels sudah siap untuk dipanggang menggunakan 'float
test'. Yaitu: letakkan sebuah bagels ke dalam sebuah mangkuk kecil
berisi air dingin. Jika bagels tenggelam, maka keringkan dan kembalikan ke atas
baking tray, lalu tunggu hingga 15-20 menit, lalu test lagi. Jika bagels
mengapung, maka sudah siap direbug. Jika bagels lulus test tapi anda belum siap
baking, masukkan kembali ke kulkas sehingga tidak overproof. Sekitar 30 menit
sebelum baking, panaskan oven dengan suhu 260C dan kumpulkan garnish anda (biji-bijian,
bawang bombay, bawang putih, dan sebagainya).
Isi panci dengan 181-272g air (Widya: gunakan 540 gr),
pastikan tinggi air sekurang-kurangnya memilki kedalaman 4 inci. Tutup, biarkan
mendidih, lalu kecilkan api dan biarkan simmering (air tetap mendidih tapi
tidak membentuk balon-balon besar). Masukkan malt syrup, baking soda, dan garam.
Masukkan bagel satu persatu ke dalam air rebusan hanya sampai
panci bisa memuatnya, jangan over-crowded ya. Bagels akan segera mengapung
dalam kurun waktu 15 detik. Setelah 1 menit, gunakan sendok berpori lalu
balikkan bagel satu per satu. Teruskan merebus hingga 30-60 detik, lalu gunakan
sendok berpori keluarkan dari air rebusan dan letakkan ke atas baking tray.
(Penting kiranya bahwa parchment paper diolesi sedikit minyak, jika tidak nanti
bagels akan lengket ke kertas). Taburi taburan sesuai selera anda sesegeranya
(kecuali cinnamon sugar—lihat keterangan di bawah).
Masukkan bagels ke dalam oven, panggang dengan suhu yang
dikecilkan hingga 232C, selama 8 menit, lalu putar loyang dan check bagian
bawah bagels. Jika terlalu gelap, letakkan loyang lain di bawah loyang yang
berisi bagels. Panggang lagi selama 8-12 menit, hingga bagels berwarna
kecoklatan. Dinginkan ke atas rak sekitar 30 menit sebelum diiris atau
disajikan.
Variasi
· Ganti jumlah bread flour dengan whole
grain flour sesuai takaran. Jika begitu, anda harus menambah jumlah air ke
dalam adonan 14g untuk setiap 56.5g whole grain flour.
· Bahan taburan bisa dikombinasikan:
biji poppy, biji wijen, garam kasar, atau bawang bombay/bawang putih kering
(rehydrate: rendam bawang bombay/bawang putih kering di dalam air
sekurang-kurangnya 1 jam sebelum digunakan). Topping akan lengket lebih baik
jika anda mengolesi setiap bagels dengan egg white wash dengan mencampur 1
putih telur dengan 14g air. Jika menggunakan garam kasar sebagai taburan,
ingatlah sedikit saja sudah cukup.
· Untuk bagel kismis, campur 227g kismis
selama 2 menit terakhir pengadukan adonan, dan jika anda suka bubuk kayu manis,
aduklah 4g bubuk kayu manis ke dalam tepung sebelum anda mulai mengaduk. Ketika
bagels baru keluar dari oven, olesi bagian atasnya dengan mentega leleh dan
gulingkan atasnya ke atas campuran bubuk kayu manis dan gula untuk memberi rasa
cinnamon crust yang lezat. Anda bisa membuat cinnamon sugar dengan mencampur
44g bubuk kayu manis dengan 113g gula.
Pembuatan Bagel kali ini tidak semulus seperti hasil akhir di atas. Foto di atas merupakan hasil trial ke-2.
Dimana trial ke-1, Bagel menjadi overproof setelah didiamkan semalam di kulkas. Bagel yg overproof ini sangat sensitif, bentuknya pletat-pletot, sangat lemas, gampang penyat-penyot jika dipegang. Alhasil trial-1 seperti gambar di bawah:
Keliahatan sekali kan bedanya. Bagel yang overproof bentuknya tidak bulat menul, seperti layaknya Bagel-bagel yag kita lihat.
Karena belum puas, maka pada trial-2, saya lakukan perubahan sendiri. Kali ini setelah shaping, proofing akhir saya lakukan pada suhu ruang hingga "double in size" kira-kira selama 1 jam. (Walaupun sebenarnya menurut Peter Reinhart, bread yang long & slow fermentasi akan lebih enak rasanya daripada yang difermantasi cepat dengan menaikkan suhu proofing).
Akan tetapi, setelah proofing 1 jam di suhu ruang (ditutup cling film), Bagel ini sudah bisa lolos Floating test. Maka segera saya rebus, tabur wijen, dan di panggang. Hasilnya....Bagel bulat, crusty di luar, chewy di dalam. Enak pula....Bagel ini masih tetap moist walaupun sudah beberapa hari.
Jadi, berkat resep Bagel ala Peter Reinhart ini, persepsi saya terhadap Bagel sudah berubah...ternyata enak loh...
Mau mencoba ??? Ayooo....
Ada beberapa hal yang saya notice dari pembuatan Bagel ini:
- Untuk mendapatkan Bagel yang bulat, maka step rounding & shaping dough menjadi sangat penting. Lakukan rounding & shaping yang benar.
- Saat membagi dough, jangan terlalu sering memutus jaringan gluten yang sudah terbentuk. Saya membagi adanonan menjadi 2 bagian dengan bench scraper, lalu dibagi 2 dst hingga didapat 8 bagian Bagel. Jadi 1 ball Bagel tidak banyak tambal sulam. Jika dilakukan pembagian dengan timbangan (scaling), jangan terlalu banyak menggabung potongan dough dalam 1 ball Bagel.
- Rounding dapat dilakukan dengan berbagai cara, yang intinya bertujuan untuk mendapatkan permukaan dough yang stretching. Dan menyimpan bagian sambungan/jelek di bawah ball.
- Saat shaping, bagian sambungan/jelek doug ditutupi/disimpan, sehingga hanya bagian mulus yang berada di permukaan Bagel.
- Untuk shaping saya melihat refensi dari video Youtube ini.
Selamat mencoba ..... Memang KBB top banget deh, di setiap challenge selalu ada hal dan teknik baru yang akan kita pelajari. Bravo KBB