Rainbow in Mecca - Medina
Kaaba, Masjid al-Haram, Mecca
In Masjid al-Haram
Alhamdulillah...
These photos & story are requested by my beloved sister-in-law Nunik "Ibu". Nunik kirim inbox katanya pengen liat foto-foto umroh kita. Wah tadinya gak kepikiran mo upload, pengen di-keep buat family album aja. Dan gak niat banyak foto-foto, makanya kita cuma bekel camera HP. Ya gpp...di upload saja sekalian ceritanya, mudahan bermanfaat & menambah semangat mengunjungi tanah suci Mekah, sekalian obat kangen juga buat keluarga di Indonesia. Insya Allah..
Ceritanya begini....Awalnya kami berencana umroh melalui udara, ternyata disaat terakhir mendadak Shifa bilang gak bisa bolos karena masih ada beberapa test & presentation di sekolah. Akhirnya, kita cancel rencana naik pesawat. Segera cari alternatif lain...segera pindah jadwal cuti, contact Ibrahim Pinto (umroh & haji travel agen) untuk booking mobil, lalu cepat-cepat booking hotel.. Alhamdulillah kami bisa umroh tgl 6 April, jalan darat, konvoy dengan keluarga Mba Menti.
Sebelumnya, kami sudah dibekali manasik & ilmu oleh Pak Adi Kadar (terima kasih Pak.....) Umroh: Miqat, Thawaf, Sa'i, Tahalul..begitu pesan beliau.
Pas hari keberangkatan, sebelum melalukan perjalanan, kami shalat Safar dahulu. Rute yang akan kami lalui adalah: Kuwait-Mekah (± 1500 Km, 20 jam), Mekah - Madinah (± 500 Km, 5 jam), Madinah - Kuwait (± 1200 Km, 10 jam). Rencananya 2 malam di Mekah, 2 malam di Madinah.
Ketika akan memasuki kota Mekah, kami Miqat di Miqat Qarn Al-Manazil (Al Sail Al Kabir), Ta'if (± 90 Km di luar Mekah). Di sini kami mandi dan shalat 2 rakaat sebelum ihram, niat umroh lalu bertalbiyah.
Alhamdulillah, menjelang magrib kami masuk di mekah, segera cek in hotel, istirahat sejenak, jam 9 malam kami mulai melakukan Thawaf, Sai, Tahalul, selesai jam 11 malam.
Selesai di kota Mekah, selanjutnya kami menuju Madinah. Sebelum berangkat ke Madinah tgl 9 April, kami kembali memasuki Masjidil Haram untuk melakukan Thawaf Wada jam 9 pagi..
Malam sebelumnya, setelah shalat Isya, kami sempat loh jalan ke Abraj Albait Mall persis di depan Masjidil Haram...cari makan..ternyata ada Pizza Hut, KFC, Burger King, dll...Shifa & Naila senang, bisa menikmati ice cream Baskin Robbins kesukaan mereka.
Sebelum ke Madinah, Mr. Maksood sang driver mengantarkan kami ke pabrik Zam zam...pusat pengolahan air Zam zam. Di sini harga air Zam zam hanya 5 riyal/galon/10 L. Lebih murah dari yang dijual umum. Dan jatahnyanya, 1 orang hanya boleh beli 1 galon. Gak bisa lebih, soalnya nanti ditanya di imigrasi/border.
Eh..ada foto Mas Drajat sedang ambil air Zam-zam di dalam Masjidil Haram. Subhanallah air Zam zamnya segar sekali.... Kita pindahkan ke 2 botol kecil air mineral...buat bekal perjalanan ke Madinah...Mas Drajat semangat loh ngambil air Zam zam....Alhamdulilah..
Kita beruntung juga, ternyata tak jauh dari pusat kota Mekah ketemu restaurant Padang. Akhirnya bisa makan nasi rames pake rendang, dendeng. Shifa & Naila juga bisa makan mie goreng, telur balado, dan perkedelnya..nyam..nyam..nyam..nikmatnya. Kita makan dalam mobil.
Menjelang tiba di pusat kota Madinah, kami singgah di Masjid Quba. Masjid Quba merupakan masjid tertua di dunia, masjid pertama yang dibangun oleh Rasulullah saw. pada tahun 1 Hijriyah atau 622 Masehi di Quba, sekitar 5 km di sebelah tenggara kota Madinah (Wikipedia).
Tiba di hotel telah malam, kami kelaparan...setelah bertanya-tanya, kami ketemu restaurant dekat hotel. Restaurant Al Qarat, ada menu Indonesianya. Besoknya, kami baru sadar, wah..wah ternyata KFC & Hardee's Burger ada di gedung yang sama tempat kami menginap. Sedangkan di gedung sebelahnya, Dar At Taqwa Hotel ada beberapa counter makanan lainnya, termasuk Bakso Sidoel Anak Madinah....
Setelah cukup istirahat, esoknya jam 7 pagi, Mas Drajat sudah terlebih dahulu ke masjid. Pulang dari Masjid Nabawi, Mas Drajat cerita bahwa punya pengalaman unik masuk ke Raudhah. Tak disangka-sangka, ternyata tiba-tiba sampai dan masuk ke Raudah dengan mudah. Alhamdulillah...
Sedangkan saya juga punya pengalaman yang unik tersendiri masuk ke Raudhah. Datang ke-4 baru bisa masuk ke Raudah. Sebelumnya, datang 1 jam menjelang waktu azan shalat Zhuhur, Raudhah ternyata ditutup saat itu karena sudah banyaknya antrian peziarah dan mepet waktu shalat. Yang ke-2, datang menjelang Ashar. Yang ke-3 menunggu setelah shalat Isya. Ternyata bisa masuk esoknya, setelah menunggu sejak shalat Subuh...Mungkin pengalaman ini seperti hidup saya..selalu mencoba-dan mencoba hingga kesampean... Insya Allah.
Oh iya..di Raudhah ini saya ketemu loh sama Puspa, teman pengajian Khairunisa dan dapat kenalan baru, mba Citra dari Dubai (Hallo mba...)
Saya juga takjub, begitu banyaknya orang Indonesia yang saya temui di Mekah & Madinah, yang tua, yang muda.....Subhanallah...
Tanggal 11, kami bersiap meninggalkan Madinah, kembali ke kuwait. Sebelum melanjutkan perjalanan pulang, kami menyempatkan membeli beberapa oleh-oleh. Sesuai pesan teman-teman, belanja di Madinah lebih banyak pilihan, pedagang lebih friendly. Tapi air Zam zam sebaiknya tetap beli di Mekah.
Dalam perjalan pulang, ternyata dalam waktu bersamaan kami mengalami dust storm... Musim pancaroba, peralihan dari winter - summer...Benar-benar menegangkan...Subhanallah..Allahuakbar...Allah Maha Kuasa....
Alhamdulillah...setelah 11 jam perjalanan dari Madinah, kami tiba di rumah...sangat bersyukur sekali rasanya...
Allah planned the best trip...He knows the best for us....
Cerita Umroh ini sengaja saya selipkan beberapa pengalaman kami yang mungkin bermanfaat bagi yang ingin melakukan perjalanan ke Mekah & Madinah, terutama yang ingin melakukan perjalanan darat.
- Sebaiknya persiapkan dokumen spt visa, dan paspor yang masih valid, termasuk expire residence. Simpan di tas kecil yang praktis untuk dibawa dan dibuka-buka.
- Persiapan pakaian: ihram, pakaian yang nyaman, kaus kaki, sandal, tas sandal, obat-obatan.
- Bisa ditambahkan kaca mata hitam, supaya tidak silau dan pusing di saat siang hari.
- Bila sulit adaptasi dengan makanan asing, bisa membawa rendang, snack, makanan kering seperti: abon, kering tempe, pop mie.
- Bawa air panas dalam termos, pemanas air minum, dan beberapa botol air mineral ukuran sedang.
- Bawa tissue, pampers buat anak-anak atau bahkan untuk dewasa. Toilet di sepanjang jalan tidak nyaman dan jarak antara satu kota dengan kota lain sangat jauh, bisa ratusan Km.
- Pemeriksaan di border Kuwait - Saudi untuk mobil pribadi, bisa dikatakan cukup singkat, sekitar 30 menit - 1 jam. Selepas perbatasan Kuwait, lebih banyak ditemui pompa bensin. Dan jarang ada lampu jalan, kecuali jika sudah mendekati sebuah kota.
- Penjagaan masuk Masjidil Haram tidak terlalu ketat. Kita masih bisa foto dengan kamera yang tidak nenyolok atau kamera HP. Tapi sebaliknya, penjagaan di Masjid Nabawi Madinah sangat ketat, khususnya jika akan masuk di bagian women prayer. Dilarang bawa kamera, akan diperiksa tas dan bahkan kadang badan juga digeledah. Sebaiknya untuk ke Masjid Nabawi, siapkan HP jadoel tanpa kamera saja, supaya masih bisa sms/komunikasi dengan suami/saudara/teman.
- Pengalaman saya, waktu yang paling nyaman untuk masuk Raudhah adalah jam 6.30 pagi. Saya sendiri mengantri sejak selesai shalat subuh, kira-kira 3 jam mengantri hingga selesai shalat di Raudhah. Raudhah sebenarnya buka setiap selesai shalat, terakhir dibuka jam 9-12 malam. Esoknya buka lagi jam 7 pagi. Hanya karena banyak pengantri, biasanya sejam sebelum tiap azan, Raudhah sudah ditutup.
Jika akan ke Raudhah, oleh Azkar Wanita kita akan dikumpulkan di Women prayer area without children. Kita akan dikelompokkan sesuai suku bangsa: Malayu/Turki/Iranian/Pakistan Bangladesh/Arab. Kita akan masuk bergiliran untuk bisa berkesempatan shalat di Raudhah. Kita juga tidak diperbolehkan lama-lama di Raudhah, karena pengantri masih banyak. Ruang Raudhah ini tidak luas, uniknya ruangan ini ditandai dengan warna karpetnya yang berbeda, yaitu hijau. Saya memandangi Raudhah sebagai ruangan yang sangat indah..Saya sangat terpesona dengan dekorasi di bagian atas plafon kubahnya...sangat cantik..
Raudhah (= taman surga), salah satu bagian di Masjid Nabawi ini memang mempunyai daya tarik tersendiri bagi peziarah. Doa-doa yang dipanjatkan dari Raudhah ini diyakini akan dikabulkan oleh Allah swt. Raudhah terletak di antara mimbar dengan makam (dahulu rumah) Rasulullah saw. Diterima dari Abu Hurairah, bahwa Nabi saw. bersabda (yang artinya):
"Tempat yang terletak di antara rumahku dengan mimbarku merupakan suatu taman di antara taman-taman surga, sedang mimbarku itu terletak di atas kolamku." (Riwayat Bukhari)[6](Wikipedia).
Tempat-tempat lain yang bisa dijadikan sebagai media terkabulnya doa, antara lain:
1. Masjidil Al Haram, Masjid Nabawi, dan Al Aqsha.
2. Di Arafah (wukuf).
3. Di sekitar Ka'bah saat thawaf.
4. Di Multazam (di antara Hajar Aswad & Pintu Ka'bah).
5. Di dalam Ka'bah.
6. Di Raudhah.
7. Di tepi Zam zam.
8. Di bukit Shafa & Marwah.
9. Di Hijir Ismail.
10. Di lintasan Sa'i.
11. Di belakang Maqam (Ibrahim).
12. Di Muzdalifah, Mina.
13. Di ketiga tempat pelemparan jumrah
(Sumber: Buku Doa & Dzikir Ibadah Haji & Umrah: Gus Arifin)
Umroh Makbul, diterima Allah....Insya Allah
Kaaba, Masjid al-Haram, Mecca
In Masjid al-Haram
Alhamdulillah...
These photos & story are requested by my beloved sister-in-law Nunik "Ibu". Nunik kirim inbox katanya pengen liat foto-foto umroh kita. Wah tadinya gak kepikiran mo upload, pengen di-keep buat family album aja. Dan gak niat banyak foto-foto, makanya kita cuma bekel camera HP. Ya gpp...di upload saja sekalian ceritanya, mudahan bermanfaat & menambah semangat mengunjungi tanah suci Mekah, sekalian obat kangen juga buat keluarga di Indonesia. Insya Allah..
Ceritanya begini....Awalnya kami berencana umroh melalui udara, ternyata disaat terakhir mendadak Shifa bilang gak bisa bolos karena masih ada beberapa test & presentation di sekolah. Akhirnya, kita cancel rencana naik pesawat. Segera cari alternatif lain...segera pindah jadwal cuti, contact Ibrahim Pinto (umroh & haji travel agen) untuk booking mobil, lalu cepat-cepat booking hotel.. Alhamdulillah kami bisa umroh tgl 6 April, jalan darat, konvoy dengan keluarga Mba Menti.
Sebelumnya, kami sudah dibekali manasik & ilmu oleh Pak Adi Kadar (terima kasih Pak.....) Umroh: Miqat, Thawaf, Sa'i, Tahalul..begitu pesan beliau.
Pas hari keberangkatan, sebelum melalukan perjalanan, kami shalat Safar dahulu. Rute yang akan kami lalui adalah: Kuwait-Mekah (± 1500 Km, 20 jam), Mekah - Madinah (± 500 Km, 5 jam), Madinah - Kuwait (± 1200 Km, 10 jam). Rencananya 2 malam di Mekah, 2 malam di Madinah.
Ketika akan memasuki kota Mekah, kami Miqat di Miqat Qarn Al-Manazil (Al Sail Al Kabir), Ta'if (± 90 Km di luar Mekah). Di sini kami mandi dan shalat 2 rakaat sebelum ihram, niat umroh lalu bertalbiyah.
Alhamdulillah, menjelang magrib kami masuk di mekah, segera cek in hotel, istirahat sejenak, jam 9 malam kami mulai melakukan Thawaf, Sai, Tahalul, selesai jam 11 malam.
Selesai di kota Mekah, selanjutnya kami menuju Madinah. Sebelum berangkat ke Madinah tgl 9 April, kami kembali memasuki Masjidil Haram untuk melakukan Thawaf Wada jam 9 pagi..
Malam sebelumnya, setelah shalat Isya, kami sempat loh jalan ke Abraj Albait Mall persis di depan Masjidil Haram...cari makan..ternyata ada Pizza Hut, KFC, Burger King, dll...Shifa & Naila senang, bisa menikmati ice cream Baskin Robbins kesukaan mereka.
Sebelum ke Madinah, Mr. Maksood sang driver mengantarkan kami ke pabrik Zam zam...pusat pengolahan air Zam zam. Di sini harga air Zam zam hanya 5 riyal/galon/10 L. Lebih murah dari yang dijual umum. Dan jatahnyanya, 1 orang hanya boleh beli 1 galon. Gak bisa lebih, soalnya nanti ditanya di imigrasi/border.
Eh..ada foto Mas Drajat sedang ambil air Zam-zam di dalam Masjidil Haram. Subhanallah air Zam zamnya segar sekali.... Kita pindahkan ke 2 botol kecil air mineral...buat bekal perjalanan ke Madinah...Mas Drajat semangat loh ngambil air Zam zam....Alhamdulilah..
Kita beruntung juga, ternyata tak jauh dari pusat kota Mekah ketemu restaurant Padang. Akhirnya bisa makan nasi rames pake rendang, dendeng. Shifa & Naila juga bisa makan mie goreng, telur balado, dan perkedelnya..nyam..nyam..nyam..nikmatnya. Kita makan dalam mobil.
Menjelang tiba di pusat kota Madinah, kami singgah di Masjid Quba. Masjid Quba merupakan masjid tertua di dunia, masjid pertama yang dibangun oleh Rasulullah saw. pada tahun 1 Hijriyah atau 622 Masehi di Quba, sekitar 5 km di sebelah tenggara kota Madinah (Wikipedia).
Tiba di hotel telah malam, kami kelaparan...setelah bertanya-tanya, kami ketemu restaurant dekat hotel. Restaurant Al Qarat, ada menu Indonesianya. Besoknya, kami baru sadar, wah..wah ternyata KFC & Hardee's Burger ada di gedung yang sama tempat kami menginap. Sedangkan di gedung sebelahnya, Dar At Taqwa Hotel ada beberapa counter makanan lainnya, termasuk Bakso Sidoel Anak Madinah....
Setelah cukup istirahat, esoknya jam 7 pagi, Mas Drajat sudah terlebih dahulu ke masjid. Pulang dari Masjid Nabawi, Mas Drajat cerita bahwa punya pengalaman unik masuk ke Raudhah. Tak disangka-sangka, ternyata tiba-tiba sampai dan masuk ke Raudah dengan mudah. Alhamdulillah...
Sedangkan saya juga punya pengalaman yang unik tersendiri masuk ke Raudhah. Datang ke-4 baru bisa masuk ke Raudah. Sebelumnya, datang 1 jam menjelang waktu azan shalat Zhuhur, Raudhah ternyata ditutup saat itu karena sudah banyaknya antrian peziarah dan mepet waktu shalat. Yang ke-2, datang menjelang Ashar. Yang ke-3 menunggu setelah shalat Isya. Ternyata bisa masuk esoknya, setelah menunggu sejak shalat Subuh...Mungkin pengalaman ini seperti hidup saya..selalu mencoba-dan mencoba hingga kesampean... Insya Allah.
Oh iya..di Raudhah ini saya ketemu loh sama Puspa, teman pengajian Khairunisa dan dapat kenalan baru, mba Citra dari Dubai (Hallo mba...)
Saya juga takjub, begitu banyaknya orang Indonesia yang saya temui di Mekah & Madinah, yang tua, yang muda.....Subhanallah...
Tanggal 11, kami bersiap meninggalkan Madinah, kembali ke kuwait. Sebelum melanjutkan perjalanan pulang, kami menyempatkan membeli beberapa oleh-oleh. Sesuai pesan teman-teman, belanja di Madinah lebih banyak pilihan, pedagang lebih friendly. Tapi air Zam zam sebaiknya tetap beli di Mekah.
Dalam perjalan pulang, ternyata dalam waktu bersamaan kami mengalami dust storm... Musim pancaroba, peralihan dari winter - summer...Benar-benar menegangkan...Subhanallah..Allahuakbar...Allah Maha Kuasa....
Alhamdulillah...setelah 11 jam perjalanan dari Madinah, kami tiba di rumah...sangat bersyukur sekali rasanya...
Allah planned the best trip...He knows the best for us....
Cerita Umroh ini sengaja saya selipkan beberapa pengalaman kami yang mungkin bermanfaat bagi yang ingin melakukan perjalanan ke Mekah & Madinah, terutama yang ingin melakukan perjalanan darat.
- Sebaiknya persiapkan dokumen spt visa, dan paspor yang masih valid, termasuk expire residence. Simpan di tas kecil yang praktis untuk dibawa dan dibuka-buka.
- Persiapan pakaian: ihram, pakaian yang nyaman, kaus kaki, sandal, tas sandal, obat-obatan.
- Bisa ditambahkan kaca mata hitam, supaya tidak silau dan pusing di saat siang hari.
- Bila sulit adaptasi dengan makanan asing, bisa membawa rendang, snack, makanan kering seperti: abon, kering tempe, pop mie.
- Bawa air panas dalam termos, pemanas air minum, dan beberapa botol air mineral ukuran sedang.
- Bawa tissue, pampers buat anak-anak atau bahkan untuk dewasa. Toilet di sepanjang jalan tidak nyaman dan jarak antara satu kota dengan kota lain sangat jauh, bisa ratusan Km.
- Pemeriksaan di border Kuwait - Saudi untuk mobil pribadi, bisa dikatakan cukup singkat, sekitar 30 menit - 1 jam. Selepas perbatasan Kuwait, lebih banyak ditemui pompa bensin. Dan jarang ada lampu jalan, kecuali jika sudah mendekati sebuah kota.
- Penjagaan masuk Masjidil Haram tidak terlalu ketat. Kita masih bisa foto dengan kamera yang tidak nenyolok atau kamera HP. Tapi sebaliknya, penjagaan di Masjid Nabawi Madinah sangat ketat, khususnya jika akan masuk di bagian women prayer. Dilarang bawa kamera, akan diperiksa tas dan bahkan kadang badan juga digeledah. Sebaiknya untuk ke Masjid Nabawi, siapkan HP jadoel tanpa kamera saja, supaya masih bisa sms/komunikasi dengan suami/saudara/teman.
- Pengalaman saya, waktu yang paling nyaman untuk masuk Raudhah adalah jam 6.30 pagi. Saya sendiri mengantri sejak selesai shalat subuh, kira-kira 3 jam mengantri hingga selesai shalat di Raudhah. Raudhah sebenarnya buka setiap selesai shalat, terakhir dibuka jam 9-12 malam. Esoknya buka lagi jam 7 pagi. Hanya karena banyak pengantri, biasanya sejam sebelum tiap azan, Raudhah sudah ditutup.
Jika akan ke Raudhah, oleh Azkar Wanita kita akan dikumpulkan di Women prayer area without children. Kita akan dikelompokkan sesuai suku bangsa: Malayu/Turki/Iranian/Pakistan Bangladesh/Arab. Kita akan masuk bergiliran untuk bisa berkesempatan shalat di Raudhah. Kita juga tidak diperbolehkan lama-lama di Raudhah, karena pengantri masih banyak. Ruang Raudhah ini tidak luas, uniknya ruangan ini ditandai dengan warna karpetnya yang berbeda, yaitu hijau. Saya memandangi Raudhah sebagai ruangan yang sangat indah..Saya sangat terpesona dengan dekorasi di bagian atas plafon kubahnya...sangat cantik..
Raudhah (= taman surga), salah satu bagian di Masjid Nabawi ini memang mempunyai daya tarik tersendiri bagi peziarah. Doa-doa yang dipanjatkan dari Raudhah ini diyakini akan dikabulkan oleh Allah swt. Raudhah terletak di antara mimbar dengan makam (dahulu rumah) Rasulullah saw. Diterima dari Abu Hurairah, bahwa Nabi saw. bersabda (yang artinya):
"Tempat yang terletak di antara rumahku dengan mimbarku merupakan suatu taman di antara taman-taman surga, sedang mimbarku itu terletak di atas kolamku." (Riwayat Bukhari)[6](Wikipedia).
Tempat-tempat lain yang bisa dijadikan sebagai media terkabulnya doa, antara lain:
1. Masjidil Al Haram, Masjid Nabawi, dan Al Aqsha.
2. Di Arafah (wukuf).
3. Di sekitar Ka'bah saat thawaf.
4. Di Multazam (di antara Hajar Aswad & Pintu Ka'bah).
5. Di dalam Ka'bah.
6. Di Raudhah.
7. Di tepi Zam zam.
8. Di bukit Shafa & Marwah.
9. Di Hijir Ismail.
10. Di lintasan Sa'i.
11. Di belakang Maqam (Ibrahim).
12. Di Muzdalifah, Mina.
13. Di ketiga tempat pelemparan jumrah
(Sumber: Buku Doa & Dzikir Ibadah Haji & Umrah: Gus Arifin)
Umroh Makbul, diterima Allah....Insya Allah
No comments:
Post a Comment