Wednesday, July 17, 2013
Monday, July 15, 2013
KBB # 35: Basic White
Tantangan kali ini cantik namanya: Pavlova...mengingatkan kita dengan nama Anna Pavlova kan ??
Yup... dessert ini memang diciptakan khusus untuk penari balet Rusia, Anna Pavlova yg melakukan tour ke Australia & New Zealand tahun 1920-an (Wikipedia). Hingga akhirnya meringue dessert ini popuer di kedua negara tsb.
Nah tak bosan-bosannya KBB kembali mengeluarkan tantangan bermain dengan putih telur. Diharapkan KBBers dapat membuat Pavlova yang berkulit renyah dengan bagian dalam soft & light. Bahkan diusahakan as snow as white..hmmm. Mare lakukan !!!
Resep yang dilaporkan cukup pilih 1 diantara 2 resep di bawah berikut. Dimana, resep I Pavlova bulat, resep II Roll Pavlova.
Nah, saya pilih resep I dan dibuat Individual Pavlova. Karena kebayang bulan puasa begini, pasti dessert yang satu ini gak cepat habis. Pavlova yang belum diberi toping bisa tahan berminggu-minggu jika disimpan di kemasan kedap udara. Resep I ini bisa menghasilkan 8 Individual Pavlova diamater 8 cm.
Dan seperti biasa, rule # 1 untuk mengocok putih telur adalah: gunakan wadah kering dan bebas lemak. Untuk mendapatkan meringue yang garing kulitnya dan tetap putih, maka suhu oven harus tetap dijaga rendah dan pendinginan meringue dalam oven dilakukan perlahan hingga benar-benar dingin. Jangan terburu-buru ingin membuka pintu oven ya...
Berikut tantangan dari surat cinta..
KBB #35: Basic White
Note:
· Buah-buahan
dapat diganti sesuai selera atau sesuai musim
· Cuka
anggur putih dapat diganti dengan cuka biasa (cider, putih, dll)
· Topping
buah-buahan bisa dikreasikan atau diganti dengan topping kesukaan masing-masing
Resep 1
Classic Berry Pavlova
Sumber: ABC Delicious: Sweets
4 butir putih telur dalam suhu
ruangan
250 gram gula caster (Widya:
230 gr)
2 sendok teh tepung maizena (Widya:
Heinz vinegar)
1 sendok teh cuka anggur putih
½ sendok teh ekstrak vanilla
2 x 125 gram raspberry
125 gram blueberry
250 gram strawberry, buang
kelopaknya, iris
300 mililiter krim kental
5 sendok makan gula icing
Panaskan oven suhu 150C. Alasi
loyang dengan baking paper dan gambar lingkar 22cm. (Widya: individual
pavlova diameter 8 cm)
Kocok putih telur dengan sejumput
garam menggunakan mixer elektrik hingga pucuk tumpul. (Widya: berikut link bagus untuk mengocok putih telur dari seriouseats.com ). Masukkan
gula sedikit demi sedikit sambil terus dikocok, hingga adonan mengkilat dan
stiff. Masukkan tepung maizena, cuka dan vanilla, aduk rata.
Gunakan sendok besar (atau
spatula), tumpuk adonan meringue ke atas gambar lingkar di atas baking paper,
lalu buatlah semacam lekukan di tengah adonan meringue menggunakan punggung
sendok.
Masukkan dalam oven dan segera
turunkan suhu oven ke 100C. Panggang selama 2 ½ jam hingga kulit pavlova
mengering. Biarkan di dalam oven hingga pav dingin.
Masukkan satu bagian dari
raspberry ke dalam blender dengan 3 sendok makan gula icing, proses sampai
lembut. Saring dan buang bijinya.
Kocok krim dengan sisa gula icing
hingga pucuk tumpul. Isi bagian tengah pavlova dengan krim kocok dan tabur
dengan buah-buahan berry. Sendokkan saus raspberry ke atas susunan buah-buahan,
hidangkan segera.
Resep 2
Passionfruit Meringue Roulade
Sumber: ABC Delicious: Sweets
3 butir putih telur
150 gram gula caster, dan ekstra
untuk taburan
½ sendok the cuka anggur putih
1 sendok the tepung maizena
300 mililiter krim kental
3 buah markisa matang ukuran
besar (takaran isinya untuk 3 buah markisa adalah 100 mililiter)
Panaskan oven dengan suhu 190C.
Siapkan loyang bolu gulung ukuran 34cm x 24cm, olesi mentega/margarin dan
lapisi dengan baking paper.
Kocok putih telur dengan mixer
hingga pucuk tumpul, masukkan gula sedikit demi sedikit sambil terus dikocok,
hingga stiff dan mengkilat. Masukkan tepung dan cuka, aduk perlahan lalu tuang
ke atas loyang dan ratakan. Panggang selama 10-12 menit hingga matang
kecoklatan terang.
Sementara itu, siapkan baking
paper ukuran besar di atas meja kerja yang rata, taburi gula caster hingga
rata. Hati-hati, letakkan meringue yang sudah matang ke atas baking paper
bertabur gula tadi, perlahan lepas baking paper dari meringue tanpa mengangkat
kertas itu. Pegang kedua ujung bagian sisi panjang, gulung perlahan hingga
membentuk silinder. Letakkan dengan hati-hati ke atas rak supaya dingin
menyeluruh.
Kocok krim hingga pucuk tegak.
Belah buah markisa, sendokkan isinya dan kocok sebentar di food processor untuk
memisahkan gumpalan-gumpalan antar bijinya atau gunakan garpu. Campurkan ke
dalam krim dan aduk-aduk perlahan hingga tercampur rata.
Perlahan buka gulungan meringue
ke atas meja rata dan angkat baking paper yang berada di atas (di bagian yang
akan diolesi filling). Olesi dengan krim markisa, jangan sampai memenuhi
pinggirannya. Dengan menggunakan baking paper bergula tadi, gulung meringue
seperti menggulung bolu gulung dan letakkan ke atas piring panjang yang rata,
ujung-ujung yang bertemu berada di bawah. Iris lalu hidangkan.
Labels:
Basic,
Challenge: KBB,
Classic,
Dessert,
Widyalicious
Tuesday, July 9, 2013
Friday, June 28, 2013
Thursday, June 13, 2013
Wednesday, May 15, 2013
KBB # 34 Made In Indonesia: Bika Ambon
Bika Ambon...... wow...awalnya agak jiper, pesimis, campur optimis, serta penasaran saat baca surat cinta kali ini.
Huuuu, semakin ditakuti, semakin datang tantangannya. Itulah KBB..seru dan top abis deh pokoknya..
Ingin tahu cara membuat Bika Ambon bersarang ???? Yukk kita simak ceritanya..
Sebenarnya, sebelum tantangan ini keluar, saya sudah beberapa kali mencoba bikin Bika Ambon. Waktu itu resep yang digunakan resep Bu Fatmah Bahalwan.
Walau sudah Ok rasanya, tapi saya belum puas dengan tekstur sarangnya. Nah dengan adanya tantangan ini, semakin terpacu memecahkan misteri sarang Bika Ambon.
Resep yang digunakan pada trial ke-1 & 2 tantangan ini adalah resep dari surat cinta.
Berikut resepnya:
BIKA AMBON
by Rachmah Setyawati
by Rachmah Setyawati
Bahan Biang :
50 gr Tepung Terigu
20 gr Ragi
25 gr Gula Pasir
3 gr Garam Halus
100 ml Air Kelapa
50 gr Tepung Terigu
20 gr Ragi
25 gr Gula Pasir
3 gr Garam Halus
100 ml Air Kelapa
Bahan lainnya :
250 gr Tepung Tapioka/Kanji
12 butir kuning telur
4 butir putih telur
275 gr Gula Pasir
250 gr Tepung Tapioka/Kanji
12 butir kuning telur
4 butir putih telur
275 gr Gula Pasir
Bahan Cair :
500 ml Santan mentah kental (dari 2 butir kelapa utuh)
2 gr Garam halus
3 btg Serai
8 lbr daun jeruk (buang tulang daunnya)
2 lbr daun pandan
500 ml Santan mentah kental (dari 2 butir kelapa utuh)
2 gr Garam halus
3 btg Serai
8 lbr daun jeruk (buang tulang daunnya)
2 lbr daun pandan
Cara membuat :
1. Aduk bahan biang. Taruh dlm baskom ragi instant, tepung terigu, lalu gula pasir dan garam halus. Tuangi air kelapa, uleni /aduk dengan tangan hingga merata, lalu tutup baskom dengan lap/plastik wrap, diamkan hingga 30-45 menit. Biarkan hingga adonan biang mengembang.
1. Aduk bahan biang. Taruh dlm baskom ragi instant, tepung terigu, lalu gula pasir dan garam halus. Tuangi air kelapa, uleni /aduk dengan tangan hingga merata, lalu tutup baskom dengan lap/plastik wrap, diamkan hingga 30-45 menit. Biarkan hingga adonan biang mengembang.
2. Sambil menunggu adonan biang
mengembang, masak santan kental beserta garam halus, serai, daun jeruk dan daun
pandan , hingga panas saja (tidk sampai mendidih) (Widya: cuma pakai daun
pandan aja, takut anak-anak gak doyan dengan bau sereh & dau jeruk).
Sisihkan , biarkan dingin suhu ruang.
3. Kocok semua telur dan gula
pasir hingga mengental. Kemudian ambil adonan biang, campurkan dengan tepung
tapioka/kanji, aduk menggunakan tangan merata. Lalu tambahkan adonan telur
kental tadi ke dalamnya sedikit demi sedikit sambil terus diaduk tangan.
Gerakkan telapak tangan naik turun saat mengaduknya (dikeplok-keplok), hingga
tercampur merata semua adonan. Kemudian masukkan santan kental yang sudah
disaring terlebih dahulu. Aduk rata kembali menggunakan tangan,dgn cara yg sama
dikeplok-keplok hingga adonan tercampur rata dengan tekstur yg halus (sekitar
hampir 20menit), kemudian diamkan adonan ini hingga 3 jam (tutup atas dgn
lap/plastic wrap) (Widya: disaring sebelum didiamkan).
4. Setelah 3 jam, olesi tipis2
seluruh permukaan loyang dgn minyak goreng. Alasi permukaan dasar loyang dgn
kertas roti dan poles lagi minyak goreng (Widya: tidak pakai kertas
roti/parchment karna seringkali malah floating/mengambang).
5. Panaskan oven dengan panas
sedang (sekitar 160 derajat celcius) - api bawah saja (Widya: 180oC).
Letakkan sejenak loyang tadi sekitar 15 menit di dalam oven, kemudian keluarkan
dan tuang adonan ke dalam loyang (Widya: endapan di bawah wadah dikerik
perlahan, diaduk perlahan sebentar saja sebelum dituang ke loyang).
6. Masukkan loyang berisi adonan
ke dalam oven, panggang di rak paling bawah, buka sedikit pintu oven , hanya
hingga adonan bika ambon dlm loyang sudah terlihat berlubang2 permukaan atasnya
(pertanda sudah mulai terbentuk serat pd adonan bika ambon, baru kemudian tutup
pintu oven , lanjutkan pemanggangan hingga matang sempurna, sekitar 40-50menit.
Lakukan tes tusuk untuk lebih
menyakinkan apakah kue sdh matang sempurna. Setelah matang, matikan api bawah
oven,
Lalu nyalakan api atas, panggang
sejenak/hingga permukaan bika ambon terlihat lebih kecoklatan.
7. Matikan api oven, keluarkan
bika ambon, diamkan di suhu ruang hingga dingin, baru kemudian gunakan pisau
kecil tajam, untuk membantu mengeluarkan bika ambon dari loyangnya.
Keterangan : untuk loyang kotak
ukuran 20 x 20 x 7/10cm
Trial ke-1 dengan resep Mba Rachmah, saya ikuti semua resep dan bahan. Yaitu pakai air kelapa fresh, santan fresh, sagu tani dari Indonesia (dibela-belain import he..he..) dan pakai keplok-keplok.
Trial ke-2 dengan resep Mba Rachmah juga. Tapi kali ini pakai air biasa, santan kaleng, tepung tapioka Thailand, tidak pakai keplok-keplok. Santan, dan tepung tapioka saya masukkan bergantian selang seling ke adonan telur kocok (sudah dikocok kental).
Dari kedua trial ini, menurut saya tidak ada perbedaan signifikant antara Bika Ambon yang menggunakan air kelapa, santan asli vs air biasa, santan kaleng. Begitu juga dengan keplok-keplok. Bika Ambon tetap bersarang. Tapi dari segi rasa tentu akan ada sedikit perbedaan karna bahan yang berbeda. (Foto Step by step: kiri bika dengan air kelapa, santan fresh vs kanan bika dengan air biasa, santan kaleng)
Menurut saya, timbulnya sarang pada Bika Ambon mirip dengan lubang rongga pada Martabak Manis. Oleh sebab diperlukan pengembang yang cukup (dalam hal ini ragi) dan panas yang pas, sehingga bisa menimbulkan rongga sejak awan pemanggangan hingga rongga terbentuk sempurna. Untuk itu, seperti halnya Martabak Manis, wadah loyang bika ambon perlu dipanaskan terlebih dahulu.
Supaya panas merata, saya alas pantat loyang dengan tray/loyang besar. Sehingga cukup panas untuk bisa menimbulkan rongga. Jika pada menit ke-5 sudah mulai terjadi perubahan pada permukaan bika, maka berarti telah mulai terbentuk rongga di dasar bika. It's mean..good to go.
Setelah semua lubang terbentuk, baru tutup oven dan loyang dipindahkan ke tray jaring-jaring. Oven hingga matang. Keluarkan dari loyang. Dinginkan di cooling rack.
Bika ini bagusnya dipotong setelah dingin, sehingga sarang sudah set.
Memang dasar bika akan menjadi hitam akibat pemanasan kontak langsung. Mungkin karna itu disebut Bika Ambon..Hitam legam bawahnya..he..he.. (*ngarang dwehh).
Karna masih penasaran dengan resep bu Fatmah yang saya suka rasanya, maka saya coba lagi. Pingin dapat sarang yang bagus.
Kembali saya kerjakan dengan berpatokan pada prinsip pembuatan Martabak Manis, alhasil berhasil mendapatkan Bika Ambon sesuai harapan saya, rasa enak terstur bersarang. Nah Bika Ambon yang satu ini saya bawa ke rumah teman, nengok baby dede Raessa. Foto di atas adalah bika ambon dengan resep Bu Fatmah Bahalwan. Silahkan dicoba....
Ini resepnya:
Bika Ambon Oval
Sumber: Fatmah Bahalwan
Bahan A:
100 gr Tepung terigu protein sedang
200 ml Air kelapa segar (Widya: air biasa)
11 gr Ragi
instant
Bahan B:
16 btr Kuning telur
400 gr gula pasir
300 gr Tepung sagu tani (Widya: tapioka
Thailand)
600 ml Santan kental matang (santan kaleng)
1 sdt Garam
1 sdt
Vanilli
Cara
membuatnya:
1. Aduk bahan A sampai rata, diamkan
selama 15 menit (Widya: 30 menit).
2. Aduk rata : telur, gula, garam
dan vanilli (Widya: kocok hingga kental), lalu masukkan bahan A,
dan tepung sagu, aduk rata sambil tuangi santan sedikit demi sedikit sampai
santan habis. Saring.
3. Istirahatkan selama 2 jam (Widya:
3.5 jam, ditutup).
4. Tuang adonan kedalam cetakan oval
yang telah dipoles minyak tipis-tipis (Widya: loyang 22 x 22 x 7 cm).
Panggang dalam oven panas (Widya: suhu 180oC) yang pintunya
setengah dibuka, sampai matang.
Akhirnya...dapat logo Lulus dari Monica & Angel setelah berhasil memecahkan misteri persarangan salah satu ikon kue Nasional ini. Wah senangnya..
Kalo dibandingkan dengan Bika Ambon Medan, sarang Bika Ambon Homemade ini memang beda. Tidak menjulur setinggi Bika Ambon Medan. Anyway...this one is Homemade. Lebih terjamin tentunya !!!
Kalo dibandingkan dengan Bika Ambon Medan, sarang Bika Ambon Homemade ini memang beda. Tidak menjulur setinggi Bika Ambon Medan. Anyway...this one is Homemade. Lebih terjamin tentunya !!!
Labels:
Basic,
Cake,
Challenge: KBB,
Classic,
Traditional,
Widyalicious
Wednesday, March 13, 2013
KBB # 33 Something Artisan: Bagels
Sebelum ada tantangan ini, Bagels tidak masuk hitungan sebagai roti kesukaan saya. Belum ada Bagels yang cocok dengan selera saya. Menurut saya Bagels itu roti aneh yang entah kenapa menjadi comfort food orang Barat. Ternyata, trial ke-2 Bagels dengan resep Peter Reinhart ini merubah persepsi saya. Bagels tabur wijen & Bagels kismis ini rasanya enak !!! sangat earthy.
Tapi, ada tapinya....perlu triks tertentu untuk mendapatkan Bagels yang enak, chewy, dan bulat ini.
Mari kita intip dulu resepnya sbb:
Mari kita intip dulu resepnya sbb:
Something Artisan: Bagels
Sumber: Peter Reinhart: Artisan Breads Every Day: Fast
and Easy Recipes for World-Class Breads
Resep Dough
21g barley malt syrup, madu, atau rice syrup, atau 7g diastatic
malt powder (Widya: pakai madu)
3g ragi instant
10,5g garam
255g air hangat (sekitar 35C)
454g unbleached bread flour
Resep Rebusan Roti
181-272g air
28,5g barley malt syrup atau madu (optional) (Widya: pakai
madu)
14g baking soda
7g garam
Metode Membuat Dough
Aduk malt syrup, ragi, dan garam ke dalam air hangat. Masukkan
tepung ke dalam mangkuk mixer dan tuang campuran malt syrup ke dalamnya. Jika
menggunakan micer, gunakan pengaduk dough dan kocok menggunakan kecepatan
rendah selama 3 menit. Jika pakai tangan, gunakan sendok kayu yang besar dan
aduk hingga 3 menit, hingga tercampur rata. Adonannya musti terbentuk rada
padat, membentuk bola kasar, dan semua tepung harus sudah tercampur rata dengan
cairan, jika tidak maka tambahkan sedikit air. Biarkan adonan istirahat selama
5 menit.
Kocok lagi dengan kecepatan rendah selama 3 menit atau tuang ke
atas meja kerja yang sudah ditaburi tepung lalu uleni dengan tangan selama 3
menit hingga adonan lembut dan sudah membentuk gluten. Adonannya akan elastis,
jika dirasa dengan tangan akan berasa lembut. Jika adonan terlalu lembek maka
perlu tambahkan sedikit tepung.
Letakkan adonan ke dalam mangkuk yang telah diolesi minyak tipis,
tutup mangkuk dengan plastik dan biarkan adonan naik dalam suhu ruangan selama
1 jam.
Ketika anda siap untuk membentuk bagels, siapkan baking tray yang
dilapisi parchment paper atau silicone mat, lembabkan dengan spray oil atau
olesi dengan minyak, tipis-tipis saja. Bagi adonan 6-8 adonan kecil. (Umumnya
berat bagels 113g sebelum dipanggang, tapi anda bisa bikin lebih kecil dari
itu.) Bulat-bulatkan adonan (ngga usah terlalu padat) dengan cara menggilingnya
di atas meja kerja dengan satu telapak tangan yang ditangkupkan. Jika anda
bikin lebih dari 6 bagels, anda harus menyediakan 2 baking tray. Jangan gunakan
tepung di atas meja kerja anda. Jika adonan tidak bisa dipulung membentuk bola,
lap saja meja kerja anda dengan serbet lembab dan coba lagi.
Ada dua metode membentuk bola-bola adonan menjadi bagels.
Metode pertama adalah melobangi bagian tengan bola adonan untuk menyerupai
bentuk donat. Pegang adonan dengan kedua ibu jari di dalam lobang, putar adonan
dengan tangan anda, sedikit demi sedikit memelarkan adonan hingga lobang
membesar sekitar 2 inci (1 inci = 2,54cm).
Metode kedua adalah dengan menggunakan kedua tangan membentuk adonan dari
bola-bola menjadi berbentuk sosis dengan ukuran panjang sekitar 8 inci di atas
meja kerja yang bersih dan kering. Tipiskan sedikit kedua ujung sosis dan
lembabkan kedua ujungnya. Letakkan satu ujung adonan ke atas telapak tangan
anda dan gulungkan mengelilingi tangan anda hingga membetuk lingkaran, mulai
dari celah antara ibu jari dan jari telunjung dan mengelilingi telapak tangan.
Ujung-ujungnya akan bertumpuk sekitar 2 inci. Satukan sambil dipencet
ujung-ujung yang bertemu dan bertumpuk ini dan tekan ujung-ujung ini ke atas
meja kerja, gulung-gulungkan ke depan dan belakang beberapa kalu supaya
lengket. Lepaskan adonan dari tangan anda, sama ratakan ketebalannya jika perlu
dan lubang di tengah dengan diameter berukuran sekitar 2 inci.
Letakkan bagel yang sudah dibentuk ini di atas baking tray yang
sudah disiapkan, lembabkan dengan spray oil atau olesi sedikit minyak. Tutup
seluruh baking tray dengan plastik dan simpan di kulkas semalaman atau hingga 2
hari. (Anda juga bisa proofing seluruh adonan di dalam mangku yang telah
diolesi minyak selama semalam dan kemudia bentuk bagelsnya pada hari akan
dipanggang, 60-90 menit sebelum direbus dan kemudian dipanggang, atau
sesegeranya setelah lulus float test).
Baking Day!
Keluarkan bagels dai dalam kulas 60-90 menit sebelum anda
memanggangnya, dan jika anda merencanakan untuk menaburkan bawang kering (dried
onion) atau bawang putih di atasnya, rehydrate dulu bahan-bahannya. Segera
check apakah bagels sudah siap untuk dipanggang menggunakan 'float
test'. Yaitu: letakkan sebuah bagels ke dalam sebuah mangkuk kecil
berisi air dingin. Jika bagels tenggelam, maka keringkan dan kembalikan ke atas
baking tray, lalu tunggu hingga 15-20 menit, lalu test lagi. Jika bagels
mengapung, maka sudah siap direbug. Jika bagels lulus test tapi anda belum siap
baking, masukkan kembali ke kulkas sehingga tidak overproof. Sekitar 30 menit
sebelum baking, panaskan oven dengan suhu 260C dan kumpulkan garnish anda (biji-bijian,
bawang bombay, bawang putih, dan sebagainya).
Isi panci dengan 181-272g air (Widya: gunakan 540 gr),
pastikan tinggi air sekurang-kurangnya memilki kedalaman 4 inci. Tutup, biarkan
mendidih, lalu kecilkan api dan biarkan simmering (air tetap mendidih tapi
tidak membentuk balon-balon besar). Masukkan malt syrup, baking soda, dan garam.
Masukkan bagel satu persatu ke dalam air rebusan hanya sampai
panci bisa memuatnya, jangan over-crowded ya. Bagels akan segera mengapung
dalam kurun waktu 15 detik. Setelah 1 menit, gunakan sendok berpori lalu
balikkan bagel satu per satu. Teruskan merebus hingga 30-60 detik, lalu gunakan
sendok berpori keluarkan dari air rebusan dan letakkan ke atas baking tray.
(Penting kiranya bahwa parchment paper diolesi sedikit minyak, jika tidak nanti
bagels akan lengket ke kertas). Taburi taburan sesuai selera anda sesegeranya
(kecuali cinnamon sugar—lihat keterangan di bawah).
Masukkan bagels ke dalam oven, panggang dengan suhu yang
dikecilkan hingga 232C, selama 8 menit, lalu putar loyang dan check bagian
bawah bagels. Jika terlalu gelap, letakkan loyang lain di bawah loyang yang
berisi bagels. Panggang lagi selama 8-12 menit, hingga bagels berwarna
kecoklatan. Dinginkan ke atas rak sekitar 30 menit sebelum diiris atau
disajikan.
Variasi
· Ganti jumlah bread flour dengan whole
grain flour sesuai takaran. Jika begitu, anda harus menambah jumlah air ke
dalam adonan 14g untuk setiap 56.5g whole grain flour.
· Bahan taburan bisa dikombinasikan:
biji poppy, biji wijen, garam kasar, atau bawang bombay/bawang putih kering
(rehydrate: rendam bawang bombay/bawang putih kering di dalam air
sekurang-kurangnya 1 jam sebelum digunakan). Topping akan lengket lebih baik
jika anda mengolesi setiap bagels dengan egg white wash dengan mencampur 1
putih telur dengan 14g air. Jika menggunakan garam kasar sebagai taburan,
ingatlah sedikit saja sudah cukup.
· Untuk bagel kismis, campur 227g kismis
selama 2 menit terakhir pengadukan adonan, dan jika anda suka bubuk kayu manis,
aduklah 4g bubuk kayu manis ke dalam tepung sebelum anda mulai mengaduk. Ketika
bagels baru keluar dari oven, olesi bagian atasnya dengan mentega leleh dan
gulingkan atasnya ke atas campuran bubuk kayu manis dan gula untuk memberi rasa
cinnamon crust yang lezat. Anda bisa membuat cinnamon sugar dengan mencampur
44g bubuk kayu manis dengan 113g gula.
Pembuatan Bagel kali ini tidak semulus seperti hasil akhir di atas. Foto di atas merupakan hasil trial ke-2.
Dimana trial ke-1, Bagel menjadi overproof setelah didiamkan semalam di kulkas. Bagel yg overproof ini sangat sensitif, bentuknya pletat-pletot, sangat lemas, gampang penyat-penyot jika dipegang. Alhasil trial-1 seperti gambar di bawah:
Keliahatan sekali kan bedanya. Bagel yang overproof bentuknya tidak bulat menul, seperti layaknya Bagel-bagel yag kita lihat.
Karena belum puas, maka pada trial-2, saya lakukan perubahan sendiri. Kali ini setelah shaping, proofing akhir saya lakukan pada suhu ruang hingga "double in size" kira-kira selama 1 jam. (Walaupun sebenarnya menurut Peter Reinhart, bread yang long & slow fermentasi akan lebih enak rasanya daripada yang difermantasi cepat dengan menaikkan suhu proofing).
Akan tetapi, setelah proofing 1 jam di suhu ruang (ditutup cling film), Bagel ini sudah bisa lolos Floating test. Maka segera saya rebus, tabur wijen, dan di panggang. Hasilnya....Bagel bulat, crusty di luar, chewy di dalam. Enak pula....Bagel ini masih tetap moist walaupun sudah beberapa hari.
Jadi, berkat resep Bagel ala Peter Reinhart ini, persepsi saya terhadap Bagel sudah berubah...ternyata enak loh...
Mau mencoba ??? Ayooo....
Ada beberapa hal yang saya notice dari pembuatan Bagel ini:
- Untuk mendapatkan Bagel yang bulat, maka step rounding & shaping dough menjadi sangat penting. Lakukan rounding & shaping yang benar.
- Saat membagi dough, jangan terlalu sering memutus jaringan gluten yang sudah terbentuk. Saya membagi adanonan menjadi 2 bagian dengan bench scraper, lalu dibagi 2 dst hingga didapat 8 bagian Bagel. Jadi 1 ball Bagel tidak banyak tambal sulam. Jika dilakukan pembagian dengan timbangan (scaling), jangan terlalu banyak menggabung potongan dough dalam 1 ball Bagel.
- Rounding dapat dilakukan dengan berbagai cara, yang intinya bertujuan untuk mendapatkan permukaan dough yang stretching. Dan menyimpan bagian sambungan/jelek di bawah ball.
- Saat shaping, bagian sambungan/jelek doug ditutupi/disimpan, sehingga hanya bagian mulus yang berada di permukaan Bagel.
- Untuk shaping saya melihat refensi dari video Youtube ini.
Selamat mencoba ..... Memang KBB top banget deh, di setiap challenge selalu ada hal dan teknik baru yang akan kita pelajari. Bravo KBB
Subscribe to:
Posts (Atom)